Featured Posts

Agen  Bola Online, Sabung Ayam, Slot Game & Live Casino Online

Mabes Polri Langsung Turun Tangan Bantu Identifikasi Korban Kebakaran Pabrik Korek Api Langkat

Juni 22, 2019

Situs Judi Online Terpercaya



Beritaupdate011Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara mendapat bantuan dari Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) dalam pengidentifikasian korban kebakaran pabrik korek api atau macis di Kabupaten Langkat.


Sebanyak tujuh orang yang merupakan ahli forensik dan DNA dikirim guna membantu menuntaskan proses identifikasi korban dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Kabid Dokkes Polda Sumut Kombes dr Sahat Harianja, yang juga Ketua tim identifikasi berharap, dengan bantuan dari Mabes Polri, identifikasi korban kebakaran pabrik korek api dapat segera terselesaikan.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran teman-teman dari Mabes Polri bisa mempercepat proses identifikasi korban, sehingga para keluarga tidak terlalu lama menunggu hasil identifikasi," kata Sahat, saat konferensi pers di RS Bhayangkara Medan, Sabtu 22 Juni 2019 malam seperti dilansir Antara.

Menurut dia, tim kesulitan mengidentifikasi korban karena kondisinya sulit dikenali secara visual.

"Tetapi kita bisa identifikasi melalui sidik jari dan gigi. Mudah-mudahan semuanya bisa teridentifikasi," ujar Sahat soal identifikasi korban kebakaran pabrik korek api.



Kepolisian menahan pengusaha pabrik korek api yang terbakar di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Peristiwa ini menewaskan 30 pekerja, 5 di antaranya anak-anak.

Pengusaha pabrik korek api diketahui bernama Burhan. Pria 37 tahun ini merupakan warga Jalan Bintang Terang, Nomor 20, Dusun XV, Desa Mulyo Rejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Selain Burhan, polisi juga menetapkan tersangka dan menahan Lismawarni, wanita 43 tahun yang merupakan manajer pabrik.

Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting mengatakan, Burhan dan Lismawati ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan setelah diperiksa secara intensif. Keduanya dinilai lalai hingga menyebabkan korban jiwa.

Hasil penyelidikan polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), didapati bukti pintu depan pabrik selalu dikunci saat jam kerja.

“Padahal, terdapat barang-barang berbahaya dan mudah terbakar. Jika terjadi sesuatu, pekerja jadi korban. Ini dasar penetapan tersangka dan dilakukan penahanan terhadap keduanya,” kata Siswanto, Sabtu (22/6/2019).


Mabes Polri Langsung Turun Tangan Bantu Identifikasi Korban Kebakaran Pabrik Korek Api Langkat Mabes Polri Langsung Turun Tangan Bantu Identifikasi Korban Kebakaran Pabrik Korek Api Langkat Reviewed by drivevoxy88@gmail.com on Juni 22, 2019 Rating: 5

Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Polisi Isolasi dan Tes Kejiwaan Penyerang Sopir Bus

Juni 17, 2019

Situs Judi Online Terpercaya



Beritaupdate011 - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, penyerang sopir Bus Safari H-1469-CB yang menyebabkan kecelakaan maut di Tol Cipali dan mengakibatkan 12 orang meninggal dunia itu akan diperiksa kejiwaannya.


"Kita akan dalami (motifnya) dan juga (akan memeriksa) kejiwaan Ansor," ucap Kapolda Irjen Pol Rudy di Cirebon, Senin (17/6/2019).

Dia mengatakan, pihaknya sudah memeriksa urine pelaku penyerangan terhdapa sopir bus. Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan negatif, tidak mengonsumsi barang yang terlarang.

"Kami sudah periksa urinenya negatif dan kita akan periksa kejiwaannya," tuturnya dilansir Antara.

Selain itu pihaknya juga telah mengisolasi Amsor yang juga mengalami luka-luka akibat kecelakaan maut di Tol Cipali KM 150.900 B Majalengka.

Isolasi tersebut, lanjut Rudy, untuk memastikan yang bersangkutan tidak melarikan, karena dia diperkirakan akan menjadi tersangka atas perbuatannya itu.

"Kita akan isolasi Amsor terlebih dahulu di tempat khusus, karena dia diperkirakan menjadi tersangka," ujarnya.

Menurutnya Amsor (29) merupakan penumpang Bus Safari H-1469-CB yang beralamatkan di Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Untuk itu pihak Kepolisian kata Rudy akan mendalami motif yang bersangkutan melakukan penyerangan kepada sopir bus yang mengakibatkan kecelakaan maut di Tol Cipali.

"Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap Amsor. Amsor ini penumpang dari Bekasi mau ke Cirebon dan dia sendirian," katanya.




Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Polisi Isolasi dan Tes Kejiwaan Penyerang Sopir Bus Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Polisi Isolasi dan Tes Kejiwaan Penyerang Sopir Bus Reviewed by drivevoxy88@gmail.com on Juni 17, 2019 Rating: 5

Pria Jember Tega Banting Ibu Kandung, Karena Cekcok Dengan Istri

Juni 14, 2019

Situs Judi Online Terpercaya


Beritaupdate011Suasana ramai dan santai di pasar sore di Dusun Krajan, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendadak berubah riuh. Pasalnya, seorang pria berinisialDHS (35), warga setempat, terlihat mengamuk.


Pelaku seperti kesetanan menganiaya dua wanita sekaligus, yakni istri dan ibunya. Dia menjambak istrinya, IS (34) dan membanting ibu kandungnya, L (56), hingga patah tulang.

"Dua jam setelah kejadian, kami langsung menangkap tersangka, karena diduga melakukan tindak pidana kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga," kata Kapolsek Jenggawah, AKP Prayitno kepada , Rabu, 12 Juni 2019.

Dia menjelaskan, kasus penganiyaan dalam lingkup rumah tangga ini, terjadi saat korban IS membantu ibu mertuanya, L, berdagang di pasar sore, yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Karena hingga malam hari belum pulang, sekitar pukul 21.00 WIB, tersangka menjemput istrinya,untuk mengajak pulang. Namun, sang istri menolak ajakan pulang, karena masih membantu menjual dagangan ibu kandung tersangka.

"Karena korban menolak, tersangka kemudian memaksa korban pulang, dengan menarik tangannya. Namun, korban tetap bertahan, sehingga tersangka menyeret dan menjambak rambut istrinya," ucap Prayitno menjelaskan kronologi penganiayaan itu.

Korban Melapor Ke Polisi
Melihat menantunya meringis kesakitan dan menjadi bulan-bulanan anaknya, L, yang berada di dekat menantunya, berusaha melerai. Namun, justru menjadi sasaran amarah DHS.

"Secara spontan ibunya dibanting oleh tersangka hingga jatuh. L diduga mengalami patah tulang. Sedangkan, istri tersangka, merasakan sakit di pergelangan tangan kiri dan kepala bagian belakang akibat dijambak," tutur Mantan KBO Polres Jember ini.

Menyusul kejadian itu, korban langsung melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Jenggawah. Setelah memeriksa saksi-saksi, tak perlu waktu lama, polisi langsung menangkap tersangka, karena masih tinggal satu rumah dengan korban.

Polisi juga menyita barang bukti satu buah akta nikah milik pelapor. Tersangka terancam pasal 44 ayat 1 UU RI No 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam lingkup rumah tangga dan atau Pasal 351 ayat 1 KUHP, tentang penganiayaan.

"Kami masih menyelidiki motif penganiayaan yang dilakukan tersangka yang telah tega menganiaya dua wanita yang dicintainya itu," ujar Prayitno.



Pria Jember Tega Banting Ibu Kandung, Karena Cekcok Dengan Istri Pria Jember Tega Banting Ibu Kandung, Karena Cekcok Dengan Istri Reviewed by drivevoxy88@gmail.com on Juni 14, 2019 Rating: 5

Di Palangka Raya, Detik-Detik Penggrebekan 5 Orang Terduga Teroris Dalam Barak - Bolasbo88

Juni 10, 2019

Situs Judi Online Terpercaya



Berita Update011 - Puluhan Anggota Polda Kalimantan Tengah dan Polres Palangka Raya, menggrebek dua pintu barak di Jalan Pinus Permai 3 Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut Palangka Raya. Lokasi itu diduga jadi hunian terduga teroris dengan jumlah sekitar lima orang dari dua keluarga.

"Katanya teroris yang diamankan, oleh polisi yang dari tadi siang berdiri di depan rumah saya dan berpura-pura mencari batang kayu karet. Tidak lama kemudian datang polisi berpakaian hitam membawa senjata masuk ke barak di samping rumah saya," kata Yeti (38) warga jalan Pinus Permai 3 di Palangka Raya, Senin 10/6/2019 malam.

Yeti menjelaskan, saat penggerebekan tersebut polisi mengamankan sekitar lima orang terduga teroris. Mereka bersembunyi di dalam barak yang disewa belum satu bulan ini.

"kelima terduga teroris yang memiliki sekitar tiga orang anak kecil itu langsung digiring aparat ke mobil dan dibawa menuju Polda Kalteng untuk diamankan. Saya juga takut karena mereka itu terduga teroris," Ucap Yeti.

Ditambahkan penjual tahu masak di pasar tradisional itu, selama tinggal di barak tersebut dua keluarga teroris itu jarang sekali keluar rumah. Bahkan aktivitas mereka banyak tidak diketahui tetangganya.

Bahkan beberapa waktu lalu, istri terduga teroris itu pernah membeli tahu ke tempatnya dengan menggunakan penutup wajah.

Mengumpulkan Kayu Kecil
Selanjutnya mereka juga sering mengumpulkan kayu kecil sepanjang telunjuk jari, namun tidak diketahui digunakan untuk apa.

"Ya apa yang diamankan dari rumah terduga teroris itu saya tidak tahu mas," ucapnya. Warga lainnya. Santo menjelaskan terduga teroris diamankan di barak nomor lima dan enam. Kedua keluarga terduga teroris itu selalu tertutup dengan tetangga.

"Saya terkejut ternyata tetangga di sebelah saya diamankan polisi sebab diduga teroris. Aktivitas mereka tidak ada yang terlalu mencurigakan, kecuali terkesan menutup diri dan pemilih, yaitu hanya bergaul dengan sesama mereka," paparnya.

Sementara itu berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, aparat kepolisian juga sudah memberikan garis polisi di kawasan barak tersebut.

Kemudian petugas dari Inafis Polda Kalteng dibantu Polres setempat, melakukan identifikasi di dua kamar barak yang dihuni dua keluarga terduga teroris/

Hingga berita ini diturunkan, tidak ada pernyataan dari pihak kepolisian tentang penagkapan terduga teroris. Kemudian dari pantauan di lapangan , pihak kepolisian tampak menyita beberapa benda dari barak tersebut.

Baca Juga ===>>> Interaksi Sosial, Sejarah Orang Madura Merantau



Di Palangka Raya, Detik-Detik Penggrebekan 5 Orang Terduga Teroris Dalam Barak - Bolasbo88 Di Palangka Raya, Detik-Detik Penggrebekan 5 Orang Terduga Teroris Dalam Barak - Bolasbo88 Reviewed by drivevoxy88@gmail.com on Juni 10, 2019 Rating: 5

Interaksi Sosial, Sejarah Orang Madura Merantau

Juni 08, 2019

Situs Judi Online Terpercaya


Beritaupdat011 - Seorang teman terheran-heran dan kemudian berujar, "Orang Madura ada dimana-mana," Ucapan itu tentu terdengar menggelikan karena itu sendirinya orang Madura tulen dan bukan blasteran.

Tapi kekagetannya itu bisa dimaklumi, sebab keluarganya bukanlah keluarga perantau. Nyaris tak terendus jejak migrasi pada leluhurnya, kecuali barangkali sebatas naik haji ke tanah suci. 

Ayah ibu, Abul Qosim, nama teman itu, adalah pasangan petani Madura yang khusyuk. Hidupnya diabdikan sepenuhnya menggarap sawah dan ladang untuk memenuhi kebutuhan dapur. Juga beternak sapi sebagai tabungan masa depan, termasuk membiayai sekolah anak-anaknya.

Dan Abul juga buta dunia luar. Setelah lulus sekolah dasar, ia masuk pesantren. Sepuluh tahun lamanya ia bergelut dengan kitab dan buku hingga meraih gelar sarjana.

Dia pun baru menjejak Surabaya, setelah diterima bekerja di perusahaan penyedia bibit padi. Ditempatkan pada bagian distribusi, mengharuskannya keliling Indonesia.

Mulai dari Malang, Karawang, Makassar, Kalimantan, Lampung hingga Papua sudah pernah dia singgahi. Tiap kali singgah, dia terkaget-kaget karena kerap bertemu orang Madura.

"Saya cukur rambut di Jayapura, pencukurnya orang Bangkalan. Naik ojek di Manokwari, tukang ojeknya orang Madura. Saya makan di Kupang, penjual nasinya, malah satu kecamatan sama saya, cuma beda desa," teman itu menjabarkan alasan kekagetannya.

Migrasi atau Merantau sudah menjadi bagian dari sejarah hidup orang Madura. Pada abad ke 15, perahu-perahu Madura telah berlayar ke Melaka, sebuah kerajaan Islam yang berdiri tahun 1400. Kini Melaka masuk wilayah Malaysia.

Hamka, yang pernah berkunjung ke Madura pada 1935 menggambarkan orang Madura sebagai pelaut yang gagah berani.

"Sudah sejak dari zaman dahulu penduduk Madura, pulau kecil yang didinding lautan itu, mengharung ombak gelombang, menempuh lautan besar dengan perahu layarnya! Sudah sejak dahulu anak Madura dengan perahunya itu berlayar ke Malaka, Kerajaan Islam". Tulis Hamka dalam "Dari Perbendaharaan Lama".

Sumber Daya Alam Minim
Sayang, tak banyak literatur kuno yang mencatat keperkasaan orang Madura mengarungi samudera untuk merantau.

Catatan-catatan resmi baru muncul setelah Raja-raja di Madura takluk tanpa peperangan kepada Belanda yang dikuasai Gubernur Jenderal asal Inggris, Sir Stamford Raffles.

Pada tahun 1806 misalnya, telah banyak perkampungan Madura di karesidenan Jawa bagian timur. Di Puger, Banyuwangi misalnya ada 22 Desa Madura. Di Probolinggo 3 Desa dan di Pasuruan 25 Desa.

40 tahun kemudian, tepatnya tahun 1846, jumlah total penduduk Madura yang bermukim di bagian timur Jawa mencapai 498.273 jiwa. Sementara yang mukim di Surabaya, Gresik dan Sedayu, pas diangka 240 ribu jiwa.

Masifnya pembukaan perkebunan di Jawa, menarik minat orang Madura menjadi buruh. Ongkos berlayar yang murah, hanya 25 sen per kepala, cukup andil terhadap percepatan migrasi di Madura.

Sebab ongkos itu, setara upah buruh sehari yang berkisar antara 25 hingga 30 sen perorang.

Bila ingin upah lebih besar, mereka menuju ke pedalaman, bekerja di perkebunan kopi dengan upah 35 hingga 40 sen perhari. Buruh Madura juga diminati para pemilik perkebunan karena bisa melakukan apa saja sesuai kebutuhan majikan.

Kuntowijoyo, penulis buku 'Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura' membagi para perantau Madura dalam dua kategori yaitu temporer dan permanen. Kategori terakhir tak terlalu terpantau aktivitasnya.

Sedangkan Perantau temporer, paling sebentar merantau tiga bulan dan paling lama enam bulan. Siklus musim tanam adalah jadwal sekaligus jadi penanda waktu migrasi.

Mereka biasa mulai berlayar ke Jawa pada awal musim kemarau dan kembali lagi pada awal penghujan. Namun banyak pula yang telah kembali pada akhir bulan Ramadan alias mudik menurut istilah yang jamak dipakai saat ini.

Catatan resmi menunjukkan, jumlah keberangkatan dan kedatangan para perantau Madura nyaris seimbang. Pada 1917, total penduduk Madura yang berangkat sebanyak 255 ribu orang dan yang kembali kurang lebih 261 ribu orang.

Yang menarik, meski satu suku, perantau di tiap kabupaten punya karakteristik berbeda. Para perantau dari Bangkalan umumnya laki-laki, belum menikah, tidak punya anak dan tidak punya tanah garapan. Sedangkan perantau Sumenep sebagian telah berkeluarga.

Pernah Jadi Penduduk Mayoritas di Perantauan
Menurut Kuntowijoyo, Jumlah perantau Madura terus meningkat setiap tahun. Pada 1930, Belanda mencatat total populasi etnis Madura- termasuk wilayah kepulauan di Sumenep- mencapai 4,2 juta jiwa.

Dari jumlah itu, ada 1,9 juta tinggal di Madura, sedang 2,3 juta atau 55 persennya menetap di Jawa.

Bahkan di tahun itu, orang Madura menjadi penduduk mayoritas pada sejumlah keresidenan di Jawa Timur. Di Kraksan misalnya 83 persen penduduknya orang Madura. Di Probolinggo orang Madura berjumlah 72 persen. Di Jember mencapai 61 persen. Di Pasuruan 45 persen dan di Malang dan Bangil masing-masing 12 Persen.

"Sebab utama yang mendorong orang Madura merantau karena tanah pertanian yang kurang dan jarangnya makanan di Madura. Kepadatan penduduknya lebih tinggi dibandingkan luas lahan pertanian yang ada".

"Pada abad ke XIX, Jumlah penduduk Madura sepadat pulau Jawa, namun kemudian secara pembangunan Madura tertinggal oleh Jawa sampai abad ke 19 berakhir," tulis Kuntowijoyo.

Kini cakupan rantau orang Madura tak hanya Jawa. Tapi telah menyebar ke seantero Nusantara juga dunia. Dan seperti kata teman itu: orang Madura memang ada dimana-mana.



Interaksi Sosial, Sejarah Orang Madura Merantau Interaksi Sosial, Sejarah Orang Madura Merantau Reviewed by drivevoxy88@gmail.com on Juni 08, 2019 Rating: 5

Putra SBY Halalbihalal ke Rumah Megawati, Bamsoet: Lebaran Hilangkan Gengsi - Bolasbo88

Juni 05, 2019

Situs Judi Online Terpacaya


BeritaUpdate011 - Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono halalbihalal ke Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri beserta keluarga dalam momen lebaran, Rabu (5/6/2019).

Menurut Ketua DPR Bambang Soesatyo pertemuan AHY dengan Megawati adalah peristiwa yang baik. Dia menilai, lebaran menjadi momentum untuk melancarkan komunikasi politik. Seperti diketahui, SBY dan Megawati itu saling berseberangan dalam politik.

"Ini adalah suatu peristiwa yang sangat baik dan menyenangkan. Artinya momentum lebaran ini dipakai untuk melancarkan komunikasi politik," kata politikus yang akrab disapa Bamsoet itu di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).

Bamsoet melihat, lebaran memang menghilangkan gengsi. Kata dia, belum tentu pertemuan antara keluarga SBY dengan Megawati bisa terjadi di momen lain.

"Karena lebaran tidak ada lagi pikiran soal gengsi. Coba kalau bukan lebaran mesti pasti akan gengsi bertandang kerumah si A, B. Tapi karena lebaran yang muda dan datang ke yang tua itu wajar," ucapnya.

Politikus Golkar itu enggan bicara kemungkinan Partai Demokrat bergabung dengan koalisi pemerintah. Bamsoet memuji sikap elite politik dua kubu yang berseberangan untuk berupaya mendinginkan suasana.

Putra SBY Halalbihalal ke Rumah Megawati, Bamsoet: Lebaran Hilangkan Gengsi - Bolasbo88 Putra SBY Halalbihalal ke Rumah Megawati, Bamsoet: Lebaran Hilangkan Gengsi - Bolasbo88 Reviewed by drivevoxy88@gmail.com on Juni 05, 2019 Rating: 5

Polri Duga Jaringan Teroris Kini Mulai Rekrut Anak Muda - Bolasbo88

Juni 04, 2019

Agen Judi Online Terpercaya


Beritaupdate011 - Karopenmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menduga jaringan teroris kini mulai mengincar anak-anak muda untuk menjadi anggotanya. Kesimpulan itu berkaca dari kasus bom bunuh diri Kartasura di mana pelakunya baru berusia 22 tahun dan kasus teroris Bekasi.

"Beberapa penangkapan memang ada sangat muda belia, jadi di Bekasi anak-anak lulusan SMA yang memiliki spesifikasi juara bela diri," kata Dedi kepada BeritaUpdate Selasa (4/6/2019)

Bahkan, Dedi menyebut jaringan teroris mengincar anak remaja alias belasan tahun. "Memang direkrut anak-anak belasan tahun, ini yang kita perhatikan," ucapnya.

Ia menduga, anak-anak mudah terpengaruh dan masuk pencucian otak para teroris karena faktor lingkungan pertemanan yang tidak sehat.

"Paling kuat itu lingkungan, lingkungan pertama kali bergaul dan tidak ada kontrol dr keluarga, apalagi kalau keluarga juga ikut terpapar, akan sangat cepat," ujarnya.

Terpapar ISIS
Ledakan bom terjadi di Pos Pantau Polres Sukoharjo di simpang Kartasura, Jalan Ahmad Yani, Sukoharjo, pukul 23.00 WIB, Senin 3 Juni 2019. Berdasarkan pengakuan pelaku RA (22), Polri menyebut aksi tersebut sebagai suicide bomber atau bom bunuh diri.

"Pelaku mengaku suicide bomber karena terpapar ISIS. Belum ada indikasi pelaku ikut dalam suatu jaringan, baik JAD jateng maupun kelompok lain," ujar Karopenmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/6/2019).

Ia mengungkap, jenis bom yang digunakan pelaku adalah bom pinggang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang berada di sebagian perut dan tangan kanan RA.

"Sekarang pelaku kondisinya stabil, bisa berkomunikasi, akan didalami terpapar ISIS dari mana, apakah media sosial atau dari mana," kata Dedi.

Pelaku merupakan warga Kampung Kranggan Kulon RT 01/RW 02, Desa Wirogunan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Tetangga menyebut, pelaku bom Pos Pantau Polres Sukoharjo di simpang Kartasura tersebut merupakan anak yang baik di lingkungan sekitarnya.

"Anaknya clingus (pemalu)," kata Sri Rohani (47), warga Kampung Kranggan yang rumahnya bersebelahan langsung dengan rumah pelaku.


Polri Duga Jaringan Teroris Kini Mulai Rekrut Anak Muda - Bolasbo88 Polri Duga Jaringan Teroris Kini Mulai Rekrut Anak Muda - Bolasbo88 Reviewed by drivevoxy88@gmail.com on Juni 04, 2019 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.